Cerita Rakyat Betawi - Cerita Si Pitung Betawi
April 23, 2016
Edit
Haloo sahabat Blog Cerita Rakyat Indonesia,
Di serial Cerita Rakyat kali ini, Tim Cerita Rakyat Indonesia akan membawakan cerita yang berjudul " Si Pitung Jagoan Bewati ".
Pada saat yang sama, penjajah belanda sedang giat-giatnya mengeruk kekayaan alam bangsa Indonesia yang berpusat di Batavia. Tenaga rakyat diperas dalam kekejaman kerja paksa. Tak terhitung lagi korban yang jatuh. Sebagian lagi hidup dalam penderitaan dan kelaparan. Menyaksikan kenyataan itu, timbul rasa iba di hati si Pitung. Keberpihakan pada rakyatnya sendiri yang mengubah takdir si Pitung.
Bersama Rais dan Jii, si Pitung merampok rumah tauke dan tuan tanah kaya. Hasil rampokannya kemudian dibagi-bagikan pada rakyat miskin. Tentu saja lama kelamaan,kegiatan si Pitung meresahkan Kumpeni.
Kumpeni melakukan berbagai cara untuk menangkap si Pitung. Mula - mula, dibujuknya orang-orang untuk memberi keterangan dengan iming-iming hadiah yang cukup besar. Kalau usahanya gagal, tidak segan-segan kumpeni memaksanya dengan kekerasan.
Akhirnya, kumpeni berhasil mendapat informasi tentang keluarga si Pitung. Kelebihannya, merupakan kelemahannya juga. Keluarga sebagai sumber motivasi si Pitung justru menjadi titik lemahnya. Kempeni segera menyandera kedua orang tuanya dan Haji Naipin. Dengan siksaan yang berat, akhirnya terungkaplah keberadaan si Pitung dan rahasia kekebalan tubuhnya.
Ilmu silatnya yang tinggi dan tubuhnya yang kebal peluru, mempermudah setiap aksi perampokannya. Sudah banyak rumah tauke clan tuan tanah yang dirampoknya, tetapi ia tidak juga berhasil ditangkap. Lagi pula, orang-orang tidak menceritakan keberadaan si Pitung. Ia banyak berjasa pada rakyat.
Pada suatu hari, si Pitung dan teman-temannya berhasil ditemukan. Si Pitung berusaha melakukan perlawanan. Namun, hari itu memang hari naas baginya. Rahasia kekebalan tubuhnya yang selama ini membuatnya tetap hidup sudah diketahui pihak kumpeni. Si Pitung, pahlawan rakyat kecil itu dilempari telur-telur busuk dan ditembak berkali-kali. Akhirnya ia pun menghembuskan nafas terakhir sebagai pembela rakyat jelata.
Sumber: Cerira Rakyat Nusantara Karya Yustitia Angelia penerbit Lintas Media
Si Pitung merupakan nama panggilan asal kata dari bahasa sunda pitulung (minta tolong atau penolong). Kemudian nama panggilan ini menjadi Pitung. Nama asli si Pitung sendiri adalah Salihun (Salihoen).
Cerita lain dari daerah Jawa Barat :
1. Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul
Demikian cerita rakyat betawi yang berjudul " Si Pitung Jagoan Bewati " semoga kita bisa mendapat pelajaran penting dari cerita diatas untuk kita bagikan kepada anak dan cucu kita.
Si Pitung Jagoan Bewati
Si Pitung adalah pemuda yang baik, ia tekun beribadah dan berbudi pekerti luhur. Ia berasal dari Rawa Belong. Selain belajar mengaji ia juga belajar silat kepada Haji Naipin. Tidak terasa waktu berjalan, si Pitung menjelma menjadi sosok pemuda dewasa yang gagah perkasa. Ia mempunyai bekal ilmu agama dan pencak silat.Pada saat yang sama, penjajah belanda sedang giat-giatnya mengeruk kekayaan alam bangsa Indonesia yang berpusat di Batavia. Tenaga rakyat diperas dalam kekejaman kerja paksa. Tak terhitung lagi korban yang jatuh. Sebagian lagi hidup dalam penderitaan dan kelaparan. Menyaksikan kenyataan itu, timbul rasa iba di hati si Pitung. Keberpihakan pada rakyatnya sendiri yang mengubah takdir si Pitung.
Bersama Rais dan Jii, si Pitung merampok rumah tauke dan tuan tanah kaya. Hasil rampokannya kemudian dibagi-bagikan pada rakyat miskin. Tentu saja lama kelamaan,kegiatan si Pitung meresahkan Kumpeni.
Kumpeni melakukan berbagai cara untuk menangkap si Pitung. Mula - mula, dibujuknya orang-orang untuk memberi keterangan dengan iming-iming hadiah yang cukup besar. Kalau usahanya gagal, tidak segan-segan kumpeni memaksanya dengan kekerasan.
Akhirnya, kumpeni berhasil mendapat informasi tentang keluarga si Pitung. Kelebihannya, merupakan kelemahannya juga. Keluarga sebagai sumber motivasi si Pitung justru menjadi titik lemahnya. Kempeni segera menyandera kedua orang tuanya dan Haji Naipin. Dengan siksaan yang berat, akhirnya terungkaplah keberadaan si Pitung dan rahasia kekebalan tubuhnya.
Ilmu silatnya yang tinggi dan tubuhnya yang kebal peluru, mempermudah setiap aksi perampokannya. Sudah banyak rumah tauke clan tuan tanah yang dirampoknya, tetapi ia tidak juga berhasil ditangkap. Lagi pula, orang-orang tidak menceritakan keberadaan si Pitung. Ia banyak berjasa pada rakyat.
Pada suatu hari, si Pitung dan teman-temannya berhasil ditemukan. Si Pitung berusaha melakukan perlawanan. Namun, hari itu memang hari naas baginya. Rahasia kekebalan tubuhnya yang selama ini membuatnya tetap hidup sudah diketahui pihak kumpeni. Si Pitung, pahlawan rakyat kecil itu dilempari telur-telur busuk dan ditembak berkali-kali. Akhirnya ia pun menghembuskan nafas terakhir sebagai pembela rakyat jelata.
Sumber: Cerira Rakyat Nusantara Karya Yustitia Angelia penerbit Lintas Media
Biografi Si Pitung
Si Pitung lahir di Pengumben, sebuah kampung di Rawa belong yang pada saat itu berada di sekitar lokasi Statsiun Kereta Api Palmerah.Ayahnya bernama bang Piung dan ibunya bernama mpok Pinah. Si Pitung menerima pendidikan di pesantren Haji Naipin, seorang pedagang kambing.Si Pitung merupakan nama panggilan asal kata dari bahasa sunda pitulung (minta tolong atau penolong). Kemudian nama panggilan ini menjadi Pitung. Nama asli si Pitung sendiri adalah Salihun (Salihoen).
Cerita lain dari daerah Jawa Barat :
1. Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul
Demikian cerita rakyat betawi yang berjudul " Si Pitung Jagoan Bewati " semoga kita bisa mendapat pelajaran penting dari cerita diatas untuk kita bagikan kepada anak dan cucu kita.