-->

Cerita Rakyat Jambi-Asal Mula Negeri Lumpur

Haloo sahabat Blog Cerita Rakyat Indonesia, 
Di serial Cerita Rakyat kali ini, Tim CRI akan membawakan cerita yang berjudul " Asal Mula Negeri Lumpur  ". Cerita Rakyat ini berasal dari daerah Jambi. 


Asal Mula Negeri Lumpur
Asal Mula Negeri Lumpur
Dahulu, disebuah hutan belantara, berdiri Kerajaan Pamuncak Tiga Kaum. Kerajaan itu diperintah oleh tiga bersaudara, yaitu Pamuncak Rencong Talang, Pamuncak Tanjung Seri, dan Pamuncak Koto Tapus. 

Pada suatu ketika, hasil panen rakyat di wilayah kekuasaan Pamuncak Rencong Talang Sungguh melimpah. Pamuncak Rencong Talang bermaksud mengadakan pesta panen dengan mengundang kerabat dan keluarganya. Karena tidak bisa hadir, maka Pamuncak Tanjung Seri mengutus istri dan kedua anaknya. 

Singkat cerita, mereka telah sampai di negeri Pamuncak Rencong Talang. Hari kenduri dan pesta panen pun tiba. Telah dirundingkan bahwa pesta akan diadakan selama tiga hari tiga malam. Pada malam ketiga itu, hadirlah anak dara dari Pamuncak Tanjung Seri, yang menjadi incaran para pemuda. Dikisahkan bahwa pesta berlangsung snagat meriah. Tak terasa ayam jantan pun telah berkokok berkali-kali. 

Hari telah benar-benar larut. Akhirnya, si Ibu gadis mengajak anaknya pulang, namun gadis itu mengacuhkan panggilan ibunya. Ada seorang pemuda di dekatnya bertanya kepada gadis itu, siapa perempuan tua yang memanggilnya itu? Mendengar pertanyaan itu, maka gadis itu menjawab, " Oooo.., perempuan itu adalah pembantu saya " 

Sakit hati sang ibu mendengar hal itu. Keesokan harinya, mereka pelang. Dikisahkan ketika rombongan itu tiba di daerah antara Pulau Sangkar dan Lolo yang berawa dan berlumpur. Maka berdoalah istri Pamuncak Tanjung Sari kepada Tuhan, agar anaknya yang durhaka itu ditelan oleh rawa lumpur. Rupanya do'a itu dikabulkan oleh Tuhan. Si dara itu terjerat kakinya oleh rawa yang berlumpur, sehingga ia terbenam makin dalam. Ia menangis dan meminta tolong kepada ibu dan pengawalnya. Namun, ibunya mengacuhkannya. 

" Aku bukan ibumu, Aku hanyalah pembantumu." 

Si gadis itu terus juga meraung dambil berkata, " Tolong...tolong Ibu, Aku tidak akan durhaka lagi kepadamu. Maafkanlah aku, Ibu." 

Ibunya tak mau mendengar permintaan maaf anaknya. Malah ia mengambil gelang dan selendang Jambi yang dipakai anaknya. Setelah diambilnya barang tersebut, maka tenggelamlah gadis itu. 

Setelah kejadian itu, negeri itu dinamai oleh penduduknya dengan nama Lempur yang berasal dari kata Lumpur. 

Sementara itu, gelang tersebut dibuang disebuah Tebat, sehingga tebat tersebut dinamakan Tebat Gelang. Kemudian, kain panjang Jambi dibuang pula ke dalam tebat lainnya, sehingga tebat itu diberi nama Tebat Jambi.

Sumber : Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara Karya Yustitia Angelia penerbit Lintas Media
 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel