Kisah Para Nabi - Kisah Nabi Ismail As
Mei 11, 2016
Edit
Halo sahabat Blog Cerita Rakyat Indonesia,
Di serial Kisah para Nabi dan Rasul kali ini, Tim CRI akan membawakan cerita yang berjudul " Kisah Nabi Ismail As ". Kisah sejarah singkah dari Nabi Ismail As.
Di serial Kisah para Nabi dan Rasul kali ini, Tim CRI akan membawakan cerita yang berjudul " Kisah Nabi Ismail As ". Kisah sejarah singkah dari Nabi Ismail As.
Kisah Nabi Ismail As
Kisah Nabi Ismail As |
Nabi Ibrahim As memiliki dua orang istri, Istri yang pertama bernama Sarah dan istri yang kedua bernama Hajar. Sarah melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Iskhak, dan Hajar melahirkan Ismail. Sarah merasa kurang senang hidup bersama Hajar. Berkali-kali meminta kepada suaminya agar Hajar dan anaknya dipindahkan ke tempat lain.
Atas petunjuk Allah SWT, Nabi Ibrahim As mengajak Hajar dan Nabi Ismail As pindah ke suatu lembah padang pasir (sekarang Mekah) yang tandus. Ketika itu Nabi Ismail masih menyusu terpaksa harus ikut menahan lapar dan haus.
Nabi Ibrahim As meninggalkan Sarah dan Nabi Ismail As didaerah yang tandus itu. Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim As: "Wahai Ibrahim suamiku, engkau tinggalkan kami berdua disini atas kemauan engkaukah atau atas kehendak Allah?". Dan jawaban Nabi Ibrahim As : " Ini adalah kehendak Allah SWT ".
Di Padang yang tandus itu Allah SWT menjaga Hajar dan Nabi Ismail As dengan dikeluarkannya mata air lewat hentakan kaki bayi Ismail, yang semula hanya lobang kecil dan Hajar menggalinya hingga menjadi kolam yang besar, sekarang bernama TELAGA ZAM-ZAM. Daerah itu menjadi subur dan makmur.
Nabi Ibrahim As di Palestina mendengar bahwa tempat yang dulu ia meninggalkan Istrinya Hajar dan Nabi Ismail di padang tandus, kini daerah itu telah menjadi makmur dan diberi nama MEKKAH.
Beberapa tahun kemudian Nabi Ibrahim berangkat menuju Mekkah hendak menjumpai Istri dan anaknya dan Nabi Ibrahim juga ingin menyampaikan tentang wahyu dari Allah SWT yang diterimanya beberapa malam yang lalu sebelum berangkat bahwa: Agar beliau menyembelih putranya di hari korban nanti.
Wahyu itu diceritakannya kepada Nabi Ismail As. Demi cinta kasih dan berbakti kepada orang tua. Nabi Ismail menjawab: " Bapak jangan bimbang, jalankan perintah Allah itu dan aku siap menjalankannya." Tak ada rasa takut sedikitpun di dada Nabi Ismail.
Pada saat hari itu tiba, Nabi Ismail telah berbaring, dan Nabi Ibrahim telah siap dengan pedang tajam ditangannya. Lalu membaca " Bismillahi Allahu Akbar...!" Tiba-tiba malaikat Jibril datang: Sudah Ibrahim ! Engkau benar-benar siap menjalankan perintah Allah. Sembelihlah kibas sebagai pengganti anakmu Ismail.
Kata malaikat Jibril lagi: " Sembelihlah kibas ini, makanlah dagingnya dan sedekahkan sebagian kepada fakir miskin dan sebagian untuk keluargamu". Itulah sejarah Aidil Kurban yang artinya perayaan korban. Beberapa tahun kemudian datang tugas baru kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Allah menugaskan membuat KA'BAH dekat telaga Zam-zam. Waktu itu Nabi Ismail sudah dewasa dan sudah berumah tangga. Ia menikah dengan gadis yang baik budi pekertinya di kampung itu.
Maka Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As menjalankan perintah Allah SWT untuk membangun KA'BAH. Maka mereka mengangkut tanah dan pasir melumatkannya dengan air, kemudian dibentuk menjadi batu bata, dan menyusunnya dengan teratur. Disudut Ka'bah diletakkan Batu Hajar Aswad pemberian Malaikat Jibril berwarna putih cemerlang bak mutiara.
Kisah Nabi dan Rasul yang lainnya :
- Kisah Nabi Hud As dan Kaum Aad yang durhaka
- Kisah Nabi Idris As dan awal mula pendidikan di bumi
- Kisah Nabi Shaleh dan Kaum Tsamud yang durhaka kepada Allah SWT
- Kisah Nabi Ibrahim yang tahan dibakar API
- Kisah Nabi Luth dengan Kaum Sodom yang dilaknat oleh Allah SWT
Sumber : Buku Kisah-kisah 25 Nabi Nabi dan Rasul penulis Ali Nurfadhilah penerbit: PUSTAKA SANDRO JAYA Jakarta.
Mohon maaf jika ada kekeliruan penulisan, jika salah mohon diluruskan dan datangnya dari saya jika benar itu datangnya dari Allah SWT.
Demikian serial Kisah Para Nabi yang berjudul " Kisah Nabi Ismail As " semoga dari kisah diatas bisa menjadikan kita lebih tahu dan cinta kepada Para Nabi dan Rasul Allah SWT amieen.