Cerita Dongeng Kutukan Raja Pulau Mintin
April 10, 2016
Edit
Haloo sahabat Blog Cerita Rakyat Indonesia,
Di serial Cerita Rakyat kali ini, Tim CRI akan membawakan cerita yang berjudul " Kutukan Raja Pulau Mintin ". Cerita Rakyat ini berasal dari daerah Kalimantan Tengah.Cerita Dongeng Kutukan Raja Pulau Mintin |
Tapi roda pemerintahan harus tetap berjalan lancar. Maka untuk sementara tugas pemerintahan diserahkan kepada kedua putranya yang kembar, yaitu si Naga dan si Buaya. Sang Raja menjelaskan segala sesuatunya yang berhubungan dengan tugas seorang pemimpin. Kedua anak muda itu mendengarkan dengan seksama, mereka menerima tanggung jawab tersebut. Setelah dirasa cukup membejri wejangan maka raja berlayar, kedua putranya yang masih muda itu menduduki tahta kerajaan.
Tetapi apa yang terjadi. Begitu raja tidak ada di tempat, si Naga berbuat sesuka hati. Ia suka berfoya-foya, menghambur-hamburkan harta. Sementara si Buaya dikenal sebagai sosok yang pemurah, hemat, dan suka menolong. Si Buaya mencoba menasehati saudaranya. Tapi bukannya menerima nasihat dengan baik, si Naga malah mengajak debat. Bukan hanya perang mulut, pertikaian pun pecah melibatkan anak buah sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Dalam pelayarannya, sang Raja tiba-tiba merasa resah, seperti ada yang tidak beres. Maka, diperintahkannya nahkoda kapal berbalik arah menuju istana. Sampai di istana ia keget melihat kedua putranya terlibat perang dengan sengitnya. Ia benar-benar murka. Dengan lantang ia berkata pada Naga dan Buaya.
" Sungguh keterlaluan! Kalian telah merusak ketentraman negeri ini. Banyak prajurit kerajaan yang tewas. Kiranya kalian sibuk sendiri. Rakyat tidak terurus. Kalian harus dihukum ! Buaya, jadilah engkau buaya dan hidup di air. Engkau diperbolehkan menetap disini karena kesalahanmu sedikit. Kuperintahkan engkau menjaga Pulau Mintin. Sedangkan engkau, Naga, jadilah engkau seekor Naga. Kamulah penyebab semua kekacauan ini dan pergilah ke Kapuas. Kamu bertugas melindungi sungai Kapuas agar tidak ditumbuhi Cendawan Bantilung.
Kutukan raja berakibat fatal. Langit mendadak menjadi gelap, kilat dan petir tidak henti-hentinya menggelegar. Sesaat kemudian si Buaya menjelma menjadi seekor buaya dan berdiam di pulau Mintin sedangkan si Naga berubah menjadi seekor ular Naga dan hidup di sungai Kapuas.
Sumber : Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara karya Yustitia Angelia penerbit Lintas Media