Kisah Nabi Sulaiman As dan Ratu Bilqis
Mei 15, 2016
Edit
Halo sahabat Blog Cerita Rakyat Indonesia.
Di serial Kisah para Nabi dan Rasul kali ini, Tim CRI akan membawakan cerita yang berjudul " Kisah Nabi Sulaiman As dan Ratu Bilqis ". Kisah sejarah singkat dari Nabi Sulaiman As.
Sesudah Nabi Daud As wafat, Nabi Sulaiman menjadi Raja menggantikan ayahnya yaitu Nabi Daud. Dia memerintah dengan arif dan bijaksana. Pada suatu hari telah mengadu kepada Nabi Sulaiman dua orang wanita yang memperebutkan seorang bayi yang masing-masing mengaku sebagai ibunya. Maka Nabi Sulaiman As memberikan keputusan untuk membelah bayi itu, menjadi dua bagian untuk dibagikan kepada mereka. Salah seorang wanita itu menangis dan mencegah Nabi untuk membelah bayi itu.
Dia mengatakan : "Dari pada di belah bayi itu lebih baik berikan saja bayi itu kepada ibu ini. Nai Sulaiman menjadi mengerti siapa ibu sebenarnya dari bayi ini. Maka bayi itu diberikan kepada ibu yang selalu melarang jangan bunuh bayi itu. Demikianlah cara Nabi Sulaiman apabila memutuskan sesuatu perkara, maka diambilnya dengan secara adil dan bijaksana.
Pada suatu hari Nabi Sulaiman As mengadakan apel besar bagi seluruh bala tentara. Baik dari golongan jin, setan, binatang dan manusia diperintahkan berkumpul menghadap Nabi Sulaiman As. Semua hadir kecuali seekor burung bernama Hud - hud. Tak berapa lama kemudian burung itu datang.
"Ampunilah keterlambatan hamba ini tuanku" kata burung Hud-hud. " Hamba memang terlambat, tetapi hamba membawa kabar yang amat penting. Di negeri Saba hiduplah seorang Ratu bernama Bilqis. Ia mempunyai singgasana yang agung. Kerajaannya luas dan rakyat hidup dengan makmur. Namun sayang mereka tidak menyembah Allah. Mereka disesatkan setan sehingga mereka menyembah matahari."
"Ya aku percaya dengan berita yang kau bawa itu." Kata Nabi Sulaiman. "Akan tetapi aku akan menyelidiki kebenaran beritamu. Bawalah suratku untuk Ratu Bilqis. Kalau sudah diterima sembunyilah kau dicelah-celah jendela dan dengarkan apa yang akan dilakukan Ratu Bilqis." Burung Hud-hud terbang lagi ke negeri Saba. Ia menyerahkan Surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis kemudian ia bersembunyi di balik celah jendela.
Ratu Bilqis membaca surat itu. Isinya : "Surat ini datang dari Sulaiman. Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Janganlah kamu berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. Setelah membaca surat itu. Ratu Bilqis memanggil abdi dan penasehatnya untuk bermusyawarah. Ratu Bilqis tidak ingin terjadi peperangan yang hanya merusak keindahan istana dan merugikan rakyat.
Akhirnya diputuskan bahwa Ratu Bilqis akan datang memenuhi perintah Nabi Sulaiman. Dengan diiringi ribuan prajurit Ratu Bilqis penguasa negeri Saba datang menemui Nabi Sulaiman di palestina. Ratu Bilqis benar-benar tercengang, tak habis pikir, betapa hebatnya kerajaan Nabi Sulaiman As, negeri Saba tak ada artinya dibanding kerajaan Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman lalu mempersilahkan Ratu Bilqis memasuki istananya. Lantai istana itu terbuat dari kaca tipis yang dibawahnya dialiri air sungai maka Ratu Bilqis menyingkap kainnya hingga tampaklah betisnya. Nabi Sulaiman As lalu memberitahukan bahwa lantai itu terbuat dari kaca putih yang tipis. Ratu Bilqis tersipu malu. Serta merta ia bersujud dan menyatakan keimanannya kepada Allah SWT.
"Ya, Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat dzalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". Dan akhirnya Ratu Bilqis menikah dengan Nabi Sulaiman dan hidup berbahagia hingga akhir hayatnya.
Sumber : Buku Kisah-kisah 25 Nabi Nabi dan Rasul penulis Ali Nurfadhilah penerbit: PUSTAKA SANDRO JAYA Jakarta.
Kisah Nabi Sulaiman As dan Ratu Bilqis
Kisah Nabi Sulaiman As |
Dia mengatakan : "Dari pada di belah bayi itu lebih baik berikan saja bayi itu kepada ibu ini. Nai Sulaiman menjadi mengerti siapa ibu sebenarnya dari bayi ini. Maka bayi itu diberikan kepada ibu yang selalu melarang jangan bunuh bayi itu. Demikianlah cara Nabi Sulaiman apabila memutuskan sesuatu perkara, maka diambilnya dengan secara adil dan bijaksana.
Pada suatu hari Nabi Sulaiman As mengadakan apel besar bagi seluruh bala tentara. Baik dari golongan jin, setan, binatang dan manusia diperintahkan berkumpul menghadap Nabi Sulaiman As. Semua hadir kecuali seekor burung bernama Hud - hud. Tak berapa lama kemudian burung itu datang.
"Ampunilah keterlambatan hamba ini tuanku" kata burung Hud-hud. " Hamba memang terlambat, tetapi hamba membawa kabar yang amat penting. Di negeri Saba hiduplah seorang Ratu bernama Bilqis. Ia mempunyai singgasana yang agung. Kerajaannya luas dan rakyat hidup dengan makmur. Namun sayang mereka tidak menyembah Allah. Mereka disesatkan setan sehingga mereka menyembah matahari."
"Ya aku percaya dengan berita yang kau bawa itu." Kata Nabi Sulaiman. "Akan tetapi aku akan menyelidiki kebenaran beritamu. Bawalah suratku untuk Ratu Bilqis. Kalau sudah diterima sembunyilah kau dicelah-celah jendela dan dengarkan apa yang akan dilakukan Ratu Bilqis." Burung Hud-hud terbang lagi ke negeri Saba. Ia menyerahkan Surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis kemudian ia bersembunyi di balik celah jendela.
Ratu Bilqis membaca surat itu. Isinya : "Surat ini datang dari Sulaiman. Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang. Janganlah kamu berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri. Setelah membaca surat itu. Ratu Bilqis memanggil abdi dan penasehatnya untuk bermusyawarah. Ratu Bilqis tidak ingin terjadi peperangan yang hanya merusak keindahan istana dan merugikan rakyat.
Akhirnya diputuskan bahwa Ratu Bilqis akan datang memenuhi perintah Nabi Sulaiman. Dengan diiringi ribuan prajurit Ratu Bilqis penguasa negeri Saba datang menemui Nabi Sulaiman di palestina. Ratu Bilqis benar-benar tercengang, tak habis pikir, betapa hebatnya kerajaan Nabi Sulaiman As, negeri Saba tak ada artinya dibanding kerajaan Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman lalu mempersilahkan Ratu Bilqis memasuki istananya. Lantai istana itu terbuat dari kaca tipis yang dibawahnya dialiri air sungai maka Ratu Bilqis menyingkap kainnya hingga tampaklah betisnya. Nabi Sulaiman As lalu memberitahukan bahwa lantai itu terbuat dari kaca putih yang tipis. Ratu Bilqis tersipu malu. Serta merta ia bersujud dan menyatakan keimanannya kepada Allah SWT.
"Ya, Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat dzalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". Dan akhirnya Ratu Bilqis menikah dengan Nabi Sulaiman dan hidup berbahagia hingga akhir hayatnya.
Kisah Nabi dan Rasul yang lainnya :
- Kisah Nabi Ismail yang Tampan dan menjadi Raja dikerajaan Mesir
- Kisah Nabi Ismail dan sejarah Aidil Kurban dan dibangunnya KA'BAH
- Kisah Nabi Musa dan Raja Firaun dan mati terkubur laut merah
- Kisah Nabi Ibrahim yang tahan dibakar API
- Kisah Nabi Luth dengan Kaum Sodom yang dilaknat oleh Allah SWT
Sumber : Buku Kisah-kisah 25 Nabi Nabi dan Rasul penulis Ali Nurfadhilah penerbit: PUSTAKA SANDRO JAYA Jakarta.
Mohon maaf jika ada kekeliruan penulisan, jika salah mohon diluruskan dan datangnya dari saya jika benar itu datangnya dari Allah SWT.
Demikian serial Kisah Para Nabi yang berjudul " Kisah Nabi Sulaiman As dan Ratu Bilqis " semoga dari kisah diatas bisa menjadikan kita lebih tahu dan cinta kepada Para Nabi dan Rasul Allah SWT amieen.