Cerita Dongeng Serunting Sakti Si Pahit Lidah
April 03, 2016
Edit
Haloo sahabat Blog Cerita Rakyat Indonesia,
Di serial Cerita Rakyat kali ini, Tim CRI akan membawakan cerita yang berjudul " Serunting Sakti Si Pahit Lidah ". Cerita Rakyat ini berasal dari daerah Sumatera Selatan.Dongeng Serunting Sakti Si Pahit Lidah |
Pertengkaran tersebut berlanjut menjadi permusuhan besar. Penyebabnya, mereka memiliki ladang bersebelahan yang dipisahkan oleh pepohonan. Di bawah pepohonan itu ditumbuhi cendawan. Cendawan yang menghadap ke Aria Tebing tumbuh, menjadi logam emas, sedangkan cendawan yang menghadap ke ladang Serunting tumbuh menjadi tanaman yang tidak berguna. Serunting menuduh Aria Tebing telah menggunakan ilmunya untuk mengubah cendawan miliknya menjadi tumbuhan ilalang.
Pada suatu hari, terjadilah perkelahian sengit antara Serunting dengan Aria Tebing, Karena Serunting lebih sakti, Aria Tebing terdesak dan hampir terbunuh. Namun Aria Tebing berhasil melarikan diri. Kemudian ia menemui dan membujuk kakaknya ( istri Serunting ) untuk memberitahukan rahasia kesaktiannya, Aria Tebing kembali menantang Serunting. Serunting menerima tantangan itu. Ketika perkelahian berada pada puncaknya Aria Tebing hampir dikalahkan. Pada saat terdesak, Aria Tebing melihat ilalang yang bergetar. Segera ia menancapkan tombaknya pada ilalang yang bergetar itu. Serunting terjatuh dan langsung terluka parah. Serunting kaget, karena adik iparnya mengetahui rahasia itu, padahal hanya istrinya yang tahu. Merasa dikhianati, ia pun pergi mengembara.
Serunting pergi bertapa ke Gunung Siguntang. Oleh Dewa Mahameru , ia dijanjikan kekuatan gaib. Kesaktian itu berupa lidahnya bisa mengubah sesuatu sesuai dengan keinginannya. Dalam perjalanan pulang tersebut, ia menguji kesaktiannya. Di Tepi Danau Ranau, dijumpainya hamparan pohon - pohon tebu yang sudah menguning. Serunting pun berkata, " Jadilah batu " maka benarlah, tanaman itu berubah menjadi batu. Ia pun mengutuk setiap orang yang dijumpainya di tepian Sungai Jambi menjadi batu. Sejak saat itu, Serunting mendapat julukan si Pahit Lidah. Setelah sekian lama berjalan dari satu daerah ke daerah lainnya, si Pahit Lidah pun sadar atas kesalahannya dan ia ingin menebus segala kesalahannya dengan kebaikan. Dikabarkan, Ia mengubah Bukit Serut yang gundul menjadi hutan kayu yang rimbun. Penduduk setempat senang dan menikmati hasil hutan yang melimpah. Walaupun kata - kata yang keluar dari mulutnya telah berbuah manis, Serunting tetap di juluki sebagai si Pahit Lidah.
Jejak si Pahit Lidah
Batu Macan - Kota Pagar Alam Sumatera Selatan
Jejak Serunting Sakti |
Patung Si Pahit Lidah - Kota Pagar Alam Sumatera Selatan
Patung Serunting Sakti |
Sumber : Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara karya Yustitia Angelia penerbit Lintas Media