Kisah Nabi Adam As Dan Siti Hawa
Mei 05, 2016
Edit
Halo sahabat Blog Cerita Rakyat Indonesia,
Di serial Kisah para Nabi dan Rasul kali ini, Tim CRI akan membawakan cerita yang berjudul " Kisah Nabi Adam As Dan Siti Hawa ". Kisah sejarah singkat dari Nabi Adam As dan Siti Hawa.
Di serial Kisah para Nabi dan Rasul kali ini, Tim CRI akan membawakan cerita yang berjudul " Kisah Nabi Adam As Dan Siti Hawa ". Kisah sejarah singkat dari Nabi Adam As dan Siti Hawa.
Kisah Nabi Adam As Dan Siti Hawa
Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa |
Sebelum Adam tercipta, Allah menciptakan langit, bumi termasuk isinya : gunung, laut, tumbuhan, hewan, bintang, matahari sebagai sumber panas dan bulan sebagai penerang malam.
Sesudah langit dan bumi, malaikat dan jin atau iblis diciptakan, maka Allah hendak menciptakan makhluk yang akan diperintahkan untuk mengelola bumi. Hal itu diutarakan kepada para malaikat, "Aku akan menciptakan manusia untuk menjadi pengatur di bumi."
Untuk melenyapkan kekhawatiran para malaikat itu, maka Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku maha mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Allah kemudian menciptakan Adam dari tanah liat dan lumpur hitam kedalamnya dan Adam pun kemudian hidup dan bisa berdiri tegak.
Allah kemudian memerintahkan malaikat untuk bersujud atau menghormat kepada Adam. Para malaikat pun bersujud, namun hanya iblis yang tidak mau bersujud, ia membangkang dari perintah Allah. "Saya lebih baik dari Adam. Engkau ciptakan saya dari api, sedang Adam hanya dari segumpal tanah." Kata iblis menyombongkan diri.
Allah sangat murka mendengar jawaban iblis, " Hai iblis, keluarlah engkau dari surga. Sungguh tidak patut engkau tinggal di sini dan terkutuklah engkau selama-lamanya.
Allah menciptakan manusia lagi yang diambil dari tulang rusuk Adam sendiri. Manusia itu lain jenisnya dengan Adam yaitu seorang wanita diberi nama Hawa.
Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan Adam dan semua keturunannya, ia berdaya upaya agar Adam terusir dari surga. Pada suatu ketika ia berhasil masuk ke surga, kebetulan pada saat itu Adam dan Hawa sedang merasa haus dan lapar.
Iblis lalu mendatangi Adam dan berkata, " Hai Adam, tampaknya kau dan istrimu sedang lapar dan haus, makanlah buah dihadapanmu itu. Lihat warnanya begitu indah dan segar, baunyapun sangat harum. Tentu rasanya sangat lezat. Adam yang lemah hatinya kemudian menghampiri pohon buah Khuldi dan memetik buahnya.
Lalu mereka memakan buah itu. Rasanya memang lezat hingga keduanya lupa pada larangan Allah. Allah mencela perbuatan mereka dan berfirman : "Sesungguhnya setan itu adalah musuhmu yang nyata."
"Demi kemulian-Ku, kamu berdua harus meninggalkan surga ini. Kalian harus turun ke bumi yang telah lama membentang. Disana segala kebutuhan hidupmu tersedia, tetapi kalian harus bekerja keras untuk mendapatkannya."
Selain Nabi Adam dan Siti Hawa iblis juga diusir dan harus hidup di bumi. Demikianlah, Nabi Adam As dan Siti Hawa harus turun dari surga. Sewaktu diturunkan keduanya berada ditempat yang terpisah jauh. Konon Nabi Adam As diturunkan di tanah Hindia, sednagkan Siti Hawa di tanah Arab.
Selama bertahun-tahun keduanya saling mencari dan mengembara dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Akhirnya mereka bertemu di Padang Arafah setelah mencari selama empat puluh tahun. Dengan bekal yang diberikan oleh Allah SWT, Nabi Adam As mulai mengolah alam sekitarnya.
Nabi Adam As menjinakkan domba untuk diternak, mengolah lahan pertanian dan kebun buah-buahan agar dapat mempertahankan kehidupan dengan keadaan yang lebih baik. Pada tahun pertama sejak mereka dipertemukan, Siti Hawa melahirkan sepasang anak kembar, lelaki dan perempuan. Si laki-laki dinamakan Qabil yang perempuan dinamakan Iqlima. Pada tahun berikutnya lahir kembali sepesang anak kembar, yaitu Habil dan Labuda.
Nabi Adam As dan Siti Hawa berharap dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan anak cucu yang berkembang mengisi bumi Allah SWT.
Menginjak usia dewasa Allah SWT memberikan petunjuk kepada Nabi Adam As agar mengawinkan putra-putrinya. Qabil dikawinkan dengan adik Habil yang bernama Labuda, sedangkan Habil dikawinkan dengan adik Qabil yang bernama Iqlima. Inilah syariat yang ditentukan oleh Allah SWT, cara ini disampaikan oleh Nabi Adam As kepada putra-putrinya. Namun Qabil menolaknya mentah-mentah, ia tidak mau dikawinkan dengan Labuda yang berwajah jelek, tidak secantik adiknya sendiri yaitu Iqlima. Qabil telah termakan bujukan iblis, ia lebih menuruti hawa nafsunya dari pada akal pikirannya.
Ia tidak mau menerima syariat yang ditetapkan oleh Nabi Adam As. Akhirnya Adam pun memerintahkan kepada Qabil dan Habil untuk mempersembahkan kurban. Biarlah Allah SWT yang menentukan masalah tersebut.
Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama kemudian tampak api besar menyambar kambing persembahan Habil, sedangkan gandum Qabil tetap utuh, berarti kurbannya tidak diterima. Qabil sangat kecewa melihat kenyataan itu. Ia terpaksa menerima keputusan itu walau dalam hatinya tetap tak mau menerima. Maka berlangsunglah pernikahan antara Qabil dengan Labuda dan Habil dengan Iqlima.
Pada suatu hari ia mendatangi Habil yang berada dipeternakannya. Iblis telah merasuki jiwanya. Pada saat Habil lengah, ia memukulnya dengan batu besar, tepat di kepala Habil. Habil pun meninggal dunia.
Seluruh alam seakan merasa berduka atas kematian Habil. Sedangkan Qabil merasa kebingungan, ia tak tahu harus diapakan mayat saudaranya itu, Ia berjalan kesana dan kemari sambil membawa jenazah adiknya. Ia merasa menyesal, air matanya berlinangan.
Allah SWT memberi ilham kepada Qabil melalui sepasang burung gagak. Ada sepasang burung gagak yang hendak berebut untuk mematuk mayat Habil. Kedua burung itu bertarung sampai salah satunya mati. Burung gagak yang masih hidup lalu menggali lubang dengan paruhnya, kemudian memasukkan gagak yang mati kedalam lubang itu dan menimbunnya.
Sesudah mengubur mayat Habil, ia masih merasa sangat kebingungan. Ia tidak berani pulang, ayahnya pasti akan menanyakan kemana perginya Habil. Rasa berdosa telah membuatnya ketakutan sendiri. Akhirnya ia melarikan diri, ia masuk ke hutan, mendaki gunung dan menuruni jurang.
Nabi Adam As dan Siti Hawa sangat bersedih atas kejadian itu, namun ia pasrah kepada Allah SWT serta menerimanya sebagai takdir dan kehendak-Nya. Ia memohon agar Allah SWT mengampuni putrnya Qabil.
Kisah Nabi dan Rasul yang lainnya :
- Kisah Nabi Zakaria As yang bisa masuk kedalam batang pohon
- Kisah Nabi Idris As dan Awal mula pendidikan di muka bumi
- Kisah Nabi Nuh As dan Bahteranya
- Kisah Nabi Yunus As yang diselamatkan oleh Ikan Paus
- Kisah Nabi Yahya AS menentang Raja Herodus yang kejam
- Kisah Nabi Isa AS dan disalibnya Yudas sang penghianat
- Kisah Nabi Muhammad SAW
Sumber : Buku Kisah-kisah 25 Nabi Nabi dan Rasul penulis Ali Nurfadhilah penerbit: PUSTAKA SANDRO JAYA Jakarta.
Berikut Video tentang Kisah Nabi Adam As
Berikut Video tentang Kisah Nabi Adam As
Mohon maaf jika ada kekeliruan penulisan, jika salah mohon diluruskan dan datangnya dari saya jika benar itu datangnya dari Allah SWT.
Demikian serial Kisah Para Nabi yang berjudul " Kisah Nabi Adam As dan Siti Hawa" semoga dari kisah diatas bisa menjadikan kita lebih tahu dan cinta kepada Para Nabi dan Rasul Allah SWT amieen.